JATENG – swanara.com II Disaat beberapa media online sedang riuh memberitakan tambang ilegal di seputaran Provinsi Jawa Timur yang terkesan sulit ditutup oleh Aparat Penegak Hukum muncul isu yang membuat geleng geleng kepala.
Dari isu yang beredar dimasyarakat sekitar, sebenarnya sebagian besar para penambang sadar dampak dan resiko tambang yang dilakukan, namun ada satu orang yang ngaku ponakan Oknum Jendral menjadi Provokasi agar penambangab tetap beroperasi.
“Walaupun sudah berulang kali Polisi Polda Jateng turun ke lokasi, untuk menertibkan, tapi setelah selesai operasi , besok harinya mereka tutup, jelang beberapa hari kemudian beroperasi lagi,” papar sumber yang tidak ingin identitasnya disebutkan.
Untuk membersihkan tambang ilegal di Magelang kami berharap oknum yang mengaku ponakan Jendral itu dapar di tangkap dan diperiksa di Polda. Kalau di Polda mentah juga, mungkin karena adanya intervensi terlalu jauh sehingga mereka tidak profesional dalam bekerja, kami berharap Mabes Polri bisa bertindak”, ujarnya Agus Flores melalui pesan WhatsApp pribadi yang juga menjadi Ketua Umum Fast Respon Nusantara Counter Polri, Sabtu 23/3/2024.
Dia juga mengakui sempat di telepon jendral , tapi hanya mengklarifikasi bahwa dia tidak terlibat, bahkan mencatut namanya, dan dirinya keberatan.
Reporter Yanto
