Baharkam Polri Gelar Bintek Destinasi Pariwisata Super Prioritas

IMG-20251001-WA0012_271219.jpg

NTB – Dalam rangka memantapkan status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), Direktorat Pengamanan Objek Vital (Ditpamobvit) Korsabhara Baharkam Polri bersama Ditpamobvit Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengamanan Wisata.

Kegiatan ini dilangsungkan di Kantor Pengelola Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Lombok Tengah, pada Selasa, 30 September 2025.

Bimtek ini berfokus pada peningkatan standar keamanan dan kenyamanan di tengah pesatnya perkembangan Mandalika, yang kini menjadi langganan event internasional seperti MotoGP.

Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan dari industri pariwisata dan seluruh stakeholder terkait.

Perwakilan dari Ditpamobvit Polri menekankan bahwa keamanan destinasi wisata adalah tanggung jawab kolektif. Untuk mencapai tingkat keamanan yang optimal, kolaborasi lintas sektor sangat diperlukan.

“Pengamanan bukan hanya tanggung jawab Polri, tetapi merupakan tanggung jawab seluruh elemen di hotel dan objek wisata,” ujar perwakilan dari Ditpamobvit, mendorong adanya kerja sama erat antara pihak perhotelan dan kepolisian.

Program utama yang diusung dalam Bimtek ini adalah pelaksanaan Risk Assessment (penilaian risiko) di hotel, objek wisata, transportasi, hingga seluruh event pariwisata.

Program ini bertujuan untuk mengukur secara terperinci dan meningkatkan tingkat keamanan di seluruh sektor pariwisata Mandalika.

Setelah Risk Assessment dan audit selesai dilakukan oleh Ditpamobvit Polda NTB, hotel-hotel yang memenuhi standar keamanan akan mendapatkan sertifikasi dari Mabes Polri dengan tiga kategori, yakni:

Gold (Baik Sekali)

Silver (Baik)

Bronze (Cukup)

Sertifikasi ini tidak hanya berfungsi sebagai jaminan keamanan bagi wisatawan, tetapi juga memberikan manfaat nyata dan insentif bagi pelaku usaha. Sebagai contoh nyata, PT BSI dan ITDC yang berhasil mendapatkan sertifikasi pengamanan dengan hasil baik, dilaporkan menerima diskon biaya asuransi, bahkan hingga 50%.

Pertemuan ini juga menyoroti pentingnya pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan di NTB. Ditpamobvit mengingatkan stakeholder untuk belajar dari kasus overtourism di Bali yang terkadang menimbulkan masalah lingkungan dan sosial.

“NTB memiliki potensi pariwisata yang tidak kalah dengan Bali. Dengan kerja sama yang erat antar stakeholder, kita bisa menarik wisatawan berkualitas yang tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga berpotensi berinvestasi dan meningkatkan perekonomian lokal,” tambah perwakilan Ditpamobvit, mendorong visi pariwisata yang lebih bertanggung jawab dan bernilai tinggi.

Rangkaian kegiatan Bintek diakhiri dengan pengecekan langsung kesiapan lokasi di Sirkuit Mandalika. Hal ini dilakukan untuk memastikan kesiapan pengamanan secara menyeluruh dalam menyambut event-event internasional mendatang.(Redaksi swanara)

scroll to top