ANTARA TAKDIR DAN KEHENDAK

Ketahuilah bahwa اَللّهُ ﷻ adalah Zat Yang Maha Pengasih dan Pemurah. Dia memberikan apa saja yang manusia butuhkan, terlepas hasilnya baik atau buruk.

Kehendak اَللّهُ ﷻ dalam hal takdir, bersifat menunggu kehendak dan usaha manusia. Sebab اَللّهُ ﷻ memberikan kebebasan kepada manusia untuk bertindak, dan semua ada resikonya. Maka, berbahagialah orang yang dapat membersihkan hatinya dari sifat-sifat buruk dan merugilah orang-orang yang mengotorinya.

Sebenarnya اَللّهُ ﷻ selalu menghendaki yang terbaik bagi manusia. Tetapi terkadang manusia sendiri yang tergesa-gesa dalam mencapai keinginannya. Meskipun sebetulnya tidak baik bagi dirinya, tetapi اَللّهُ ﷻ akhirnya memberikan juga.

Dalam hal yang tidak baik, biasanya اَللّهُ ﷻ mengulur-ulur takdir-Nya agar manusia sadar bahwa kehendaknya itu tidak baik buat manusia atau belum tepat waktunya.

Begitulah, takdir terjadi dalam keselarasan antara kehendak اَللّهُ ﷻ dan kehendak manusia. Itulah takdir yang dapat dirubah yang sangat tergantung pada usaha manusia dan itulah yang disebut _*taqdir muallaq*_).

Jadi _*Takdir Muallaq*_ adalah ketentuan اَللّهُ ﷻ
yang masih dapat berubah sesuai dengan usaha dan ikhtiar yang diusahakan oleh manusia.

Namun ada juga takdir yang tidak bisa dirubah manusia karena itu telah ditetapkan اَللّهُ ﷻ sejak manusia belum dilahirkan. Itulah yang disebut dengan _*taqdir mubrom*_

Jadi _*Takdir Mubram*_ adalah ketentuan mutlak dari اَللّهُ ﷻ yang pasti berlaku dan manusia tidak diberi peran untuk mewujudkannya. Contoh jenis takdir ini antara lain: soal kelahiran dan kematian manusia.

والله اعلم بالصواب


Penulis
Drs Ibnu Hajar M.Si
(Alumni Pondok pesantren Tebuireng 1980)
Brebes
Jumat, 22 Nov 2024
19 Jumadil Awall 1446

scroll to top