ALARM INDONESIA BONGKAR JARINGAN DAN JALUR EXPEDISI HANTU EPISODE 1 : PENGURUS BARANG PUNYA JARINGAN “OKNUM” BC

IMG-20220804-WA0035.jpg

Swanara.com, Kamis, (04/08/2022). Batam. KEPRI | Setelah viral dengan release Expedisi Hantu yang merajai pengiriman barang tanpa dokumen dari Punggur ke Tanjung Uban, kali ini ALARM INDONESIA merelease kegiatan dari keberadaan expedisi hantu. Ketua ALARM Antoni memastikan bahwa pusat data ALARM INDONESIA telah melakukan kerjaan analisa data yang dirunut dari temuan lapangan.

“Verifikasi lapangan, belum sampai investigasi. Dari kegiatan Expedisi Hantu kami mendeteksi setidaknya ada 8 bos di Pelabuhan Gentong. Ke delapan bos tersebut berinisial bos AH, Bos San, Bos Ee, Bos Tat, Bos And, Bos Sr, Bos El dan Bos Id. Ini yang masuk lewat fasarkhan, ya dekat – dekat situlah. Gak boleh detail kali, tugas aparat itu. Yang di luar itu ada Pelabuhan Ang dekat purianda dan kios minyak mentigi. “ demikian Antoni memaparkan.

Seluruh bos ini punya jaringan pengurus barang di Punggur. Menurut Antoni, tugas pengurus barang memastikan bahwa kapal bisa berangkat. Hampir mirip – mirip dengan Syahbandar. Pengurus mampu menembus jaringan informasi dan komunikasi ke berbagai instansi guna memastikan bahwa kapal patrol dari instansi tertentu sedang tidak berdekatan dengan jalur pelayaran expedisi hantu. Tekong hanya berani berangkat jika pengurus sudah mengatakan situasi aman untuk berangkat.

“ Untuk bos San, pengurusnya berinisial Las. Bos El, pengurusnya berinisial Ev. Bos Ee, dan Id pengurusnya berinisial Ren yang sekarang kebanyakan dibantu oleh menantunya Ab. Bos lain, bisa jadi ke tiga inisial tadi ataupun pengurus lain yang beroperasi di Punggur.” Beber Antoni.

Dari pemaparan nya tersebut, menurut Antoni jelas bahwa keterlibatan oknum aparat dalam expedisi hantu sangat kuat. Sebagai contoh, dengan kapal bobot 20 GT ke atas mempergunakan mesin lori tanpa nama kapal harusnya Syahbandar ataupun KPLP sudah bisa melakukan penindakan penahanan kapal. “ apalagi jelas, untuk berangkat dari pelabuhan mereka tidak mempergunakan SIB ( Surat Izin Berlayar ). Ini ada apa, kapal pengangkut barang lho. Jadi wajar kita curiga, ada oknum sudah bermain.” Tukas Antoni penuh tanda tanya.

“ Waktu operasional expedisi hantu ini mulai dari lepas maghrib sampai menjelang subuh. Bergerak tanpa lampu. Hanya ada tiga jalur yang bisa ditempuh oleh expedisi hantu ini. Dua jalur, hampir tidak mungkin di lewati karena beresiko tinggi. Tinggal satu jalur. Masa BC tidak tahu jalur ini ? ALARM saja kerja tidak di gaji Negara bisa tahu, kok yang digaji Negara punya kapal patroli tidak tahu. Tidak masuk akal. Kegiatan ini sudah berjalan bertahun – tahun. Sudah berapa ratus milyar, mungkin trilyun Negara di rugikan. Harus ada yang bertanggung jawab. “ tuntut Antoni.

“ Di release berikutnya, kita akan bongkar jalur ini. Setelah itu, kita akan minta BC melakukan pengawasan penuh di jalur tersebut sampai kiamat. Kita juga akan minta audit pajak di lakukan kepada seluruh bos-bos dan pengurus yang ada di punggur. Jika perlu kita berkirim surat ke menteri sebagaimana yang kami lakukan terkait masalah perikanan. ALARM INDONESIA adalah organisasi yang berbadan hukum syah dan dapat melakukan langkah – langkah hukum guna menyelamatkan keuangan Negara. “ demikian Antoni menutup statemennya.

Media Swanara.com.;Pindo, ‘(S

scroll to top