SEMUA TENTANG “ GUE “

IMG-20230527-WA0009.jpg

Jakarta – Pemimpin seperti ini dinamakan narsistik, ia hanya peduli pada dirinya sendiri dan hanya mencapai hasil yang menguntungkan pemimpin. Mengincar penghargaan yang ujung-ujungnya hanya untuk kemajuan pribadi.
Ada sih perhatian yang diberikan ke tim,
tapi porsinya sedikit.

Tidak menjalankan tanggung jawabnya dengan mumpuni
Nyaris tidak ada inisiatif untuk membuat berbagai skenario, atas masalah-masalah yang mungkin saja muncul. Jadi deh, kalau ada masalah datang, senangnya melempar kesalahan. Bahkan bisa lho menolak untuk bertindak jika sedang diperlukan.

Mengandalkan orang yang salah
Dia dikelilingi para penjilat, atau mereka yang inkompeten. Karakter lead seperti ini, tidak akan membawa timnya ke mana-mana, alias tidak bertumbuh.

*Keluar dari “rel”*

Ada dua tipe pemimpin yang buruk yang kerap keluar dari jalur:

1.Saat mengalami kesulitan bukannya memberikan arahan solusi, tapi malah menyerang karyawannya.
Membuat ide gila alias tidak logis untuk dijalankan. Tapi menuntut timnya untuk merealisasikan hal tersebut.
Mengabaikan saran dan kritik
Padahal koreksi yang diberikan disampaikan dengan cara profesional, dan manusiawi, tapi malah membuat kesalahan yang sama berulang kali. Karena yang ada di benaknya, “kenapa saya yang harus bertanggung jawab?”

2.Tidak mampu berpikir untuk jangka panjang
Terlalu fokus pada hasil jangka pendek, tidak memerhatikan konsekuensi jangka panjang. Padahal yang dia lakukan bertentangan dengan kepentingan tim dan organisasinya.

Tidak mampu berkomunikasi
Di level mana pun dalam organisasi yang namanya komunikasi, kan, hal yang sangat krusial yah? Apa jadinya jika pemimpin tidak lihai dalam kemampuan ini? Bahaya!

*Contohnya:*
seperti ini, jika ada kabar terbaru mengenai proyek yang sedang digarap, dan harus segera dikerjakan. Tapi tidak disampaikan dengan tim, dan baru dikerjakan ketika sudah mepet deadline, nah, bisa runyam kan urusan?

*Tidak mampu “pasang badan”*

Salah satu aspek terpenting dari sosok pemimpin adalah mengambil alih tanggung jawab ketika terjadi kesalahan, bahkan ketika mayoritas masalah hasil perbuatan timnya, padahal sudah mendapatkan arahan yang jelas.
Dia akan mencari kambing hitam masalah tersebut, terutama ketika dia sendiri adalah penyebab utamanya.

Penulis: Moses kaperwil jabotabek.
Reporter Dicky Edyano Putra

One Reply to “SEMUA TENTANG “ GUE “”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

scroll to top