Jakarta + KLH (Kementerian Lingkungan Hidup), mencatat capaian luar biasa dalam pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2025.
Hingga triwulan III, realisasi PNBP mencapai Rp509,38 miliar, atau 543,21 persen dari target tahunan sebesar Rp93,77 miliar.
Menteri Lingkungan Hidup, Dr. Hanif Faisol Nurofiq, menyebut capaian ini sebagai bukti efektivitas tata kelola lingkungan yang produktif dan berintegritas.
Menurutnya PNBP berperan sebagai sumber pendanaan strategis yang memperkuat pelaksanaan program prioritas lingkungan hidup nasional.
Kenaikan signifikan ini merupakan hasil dari sinergi kebijakan, pengawasan, serta peningkatan kepatuhan pelaku usaha terhadap peraturan lingkungan. Selain itu, optimalisasi layanan laboratorium dan perluasan pendidikan serta pelatihan lingkungan hidup.
“Setiap rupiah dari PNBP bukan sekadar angka dalam laporan keuangan, tetapi wujud nyata komitmen kita menjaga bumi untuk generasi mendatang. Dukungan ini memperkuat langkah strategis KLH/BPLH dalam mengatasi tantangan lingkungan dan memastikan pembangunan nasional,” ujarnya.
Pengelolaan PNBP dilakukan secara transparan dan akuntabel, mengacu pada PMK 155/2021 jo. 58/2023 serta PP 36/2024 dan PP 47/2023. Seluruh pelaporan dilaksanakan melalui portal digital Kementerian Keuangan (ssdpnbp.kemenkeu.go.id) agar proyeksi dan realisasi dapat dipantau real time.
Untuk menjaga tren positif hingga akhir tahun, KLH menyiapkan langkah strategis seperti peningkatan kerja sama dengan pemerintah daerah. Serta pengembangan tata kelola karbon nasional guna mendukung target penurunan emisi gas rumah kaca.
Dengan capaian yang melampaui target hingga lima kali lipat, KLH/BPLH membuktikan bahwa pengelolaan lingkungan hidup tidak hanya soal kepatuhan. Tetapi juga memberi kontribusi signifikan terhadap penerimaan negara dan pembangunan berkelanjutan.
“Kami berkomitmen memperkuat integritas, transparansi, dan inovasi dalam pengelolaan PNBP. Setiap rupiah yang diterima harus menjadi investasi bagi masa depan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berdaya saing,” jelasnya.(Redaksi swanara)