DEMAK – Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Rekomendasi Statistik dan Metadata Perangkat Daerah, sebagai upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Admin Data Sektoral serta mendorong terwujudnya tata kelola data yang terpadu sesuai dengan prinsip Satu Data Indonesia (SDI).
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Selasa-Rabu, 23-24 September 2025, di Ruang Pertemuan SEDEB Dinkominfo. Peserta bimtek merupakan Admin Data Sektoral dari perangkat daerah, dengan Narasumber M. Masykuri Zaen, dan Paramitha Hanifia.
Kepala Bidang Statistik dan Persandian Andy Kurniawan, menegaskan bahwa data saat ini merupakan sumber daya strategis dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembangunan.
Data yang baik, tidak hanya cukup terkumpul, tetapi juga harus berkualitas, konsisten, dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Data yang baik akan melahirkan kebijakan yang tepat, sementara data yang lemah berisiko menimbulkan kebijakan yang keliru. Karena itu, penyelenggaraan kegiatan statistik harus dilakukan dengan standar yang baku, terarah, dan dapat dipertanggungjawabkan. Di sinilah pentingnya rekomendasi statistik dan metadata statistik”, jelasnya.
Andy kemudian menjelaskan bahwa rekomendasi statistik berfungsi memastikan kegiatan statistik sektoral di setiap perangkat daerah berjalan sesuai standar, dengan definisi, konsep, dan metodologi yang seragam.
Hal ini mencegah terjadinya multi versi data dan mendukung terwujudnya Satu Data Indonesia.
Sedangkan metadata statistik berperan untuk memberikan informasi transparan mengenai asal-usul data, metode pengumpulan, definisi, serta cakupan data. Dengan adanya metadata, data menjadi lebih transparan dan dapat dibandingkan antar waktu maupun antar wilayah.
Melalui bimtek ini, Andy berharap peserta dapat memahami secara mendalam pentingnya rekomendasi statistik dan metadata dalam pengelolaan data sektoral. Kemudian terjalin keseragaman persepsi antar OPD dalam menyusun dan memanfaatkan data.
Dan tercipta budaya kerja yang lebih teratur, sistematis, dan berbasis standar dalam penyelenggaraan statistik sektoral. (Redaksi swanara)