Banyumas – Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, turut mendampingi Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) eks Karesidenan Banyumas yang meliputi Kabupaten Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, dan Banyumas. Acara strategis ini dilaksanakan di Gedung Convention Hall Menara Teratai, Purwokerto, dan dihadiri oleh para kepala daerah, unsur Forkopimda, serta berbagai pemangku kepentingan, pada Jumat (02/05/2025).
Dalam sambutannya, Gubernur Ahmad Luthfi menyampaikan bahwa Musrenbangwil kali ini menjadi yang terakhir di tingkat kabupaten/kota, sekaligus menjadi langkah awal menuju perencanaan pembangunan Provinsi Jawa Tengah tahun 2026. Ia menegaskan bahwa tahun 2025 telah ditetapkan sebagai tonggak peneguhan Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional, dan Musrenbangwil ini menjadi batu loncatan menuju pembangunan berkelanjutan.
“Eks Karesidenan Banyumas memiliki potensi luar biasa. Kita akan dorong aglomerasi Banyumas untuk memperkuat ekonomi wilayah dengan kerja-kerja lintas kabupaten. Fokus arah kebijakan tahun 2025 meliputi pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, teknologi dan data, sekolah, hingga penyediaan air untuk petani. Selain itu, program pemberdayaan masyarakat seperti desa berdaya, UMKM kreatif, pemberdayaan perempuan, disabilitas, dan pelayanan kesehatan gratis harus terus diperkuat,” ungkap Luthfi.
Bupati Sadewo dalam paparannya menyampaikan berbagai usulan prioritas pembangunan dari Kabupaten Banyumas untuk tahun 2026, di antaranya seperti Rehabilitasi Jaringan Irigasi di Sengon, Desa Kebokura, Kecamatan Sumpiuh sepanjang 785 meter, termasuk 1 bendung dan 2 bangunan sadap. Jaringan Irigasi di Sengker, Kecamatan Kedungbanteng sepanjang 981 meter, dengan 2 bangunan bendung dan 2 bangunan pelimpah. Revitalisasi Pasar Wage, sebagai pusat ekonomi rakyat.
Penggantian Jembatan Sungai Lopasir di ruas jalan Adisara–Karanglewas, Kecamatan Jatilawang. Rekonstruksi Jalan Karangsawah–Danaraja, Kecamatan Banyumas.(Redaksi SWANARA)