Masih di fase Rahmat pada sepuluh hari pertama bulan Ramadhan, ada satu riwayat yang menerangkan bahwa suatu saat Sahabat Ali bin Abi Thalib dan beberapa orang sahabat sedang mengurus jenazah di suatu pemakaman. Tiba-tiba RasuLuLLoh ﷺ mendatangi mereka, lalu beliau duduk. Sahabat Ali dan para sahabat pun duduk di sekeliling beliau, sedang beliau membawa tongkat.
Sambil menundukkan kepala, RasuLuLLoh ﷺ mengetuk-ketukan tanah itu dengan tongkatnya. Lalu beliau bersabda : _*Setiap jiwa yang bernafas sudah اَللّهُ ﷻ tentukan tempatnya, surga atau neraka dan sudah dipastikan bahagia atau sengsara*_
Salah seorang sahabat bertanya : _*Wahai RasuLuLLoh ﷺ, jika demikian lebih baik kita bersandar saja pada suratan takdir dan tidak perlu beramal*_
RasuLuLLoh ﷺ menjawab : _*Barang siapa tergolong orang yang bahagia, dia akan terdorong untuk mengamalkan amalan orang yang bahagia. Sebaliknya, barangsiapa yang tergolong orang yang celaka, dia akan terdorong untuk melakukan amalan orang yang celaka. Oleh karena itu, lanjut sabda RasuLuLLoh ﷺ : “Beramallah semua karena masing-masing akan dimudahkan apa yang sudah menjadi suratannya”*_.
Di dalam hadits lain sebagaimana diterangkan dalam Kitab _Tanbighul Ghofilin_, RasuLuLLoh ﷺ bersabda : _*Seseorang tidak akan masuk surga karena amal-amalnya*_.
Para Sahabat bertanya : _*Apakah termasuk engkau wahai Rosulullah*_ ?
RasuLuLLoh ﷺ menjawab : _*Aku juga tidak, kecuali bila اَللّهُ ﷻ memenuhi dengan Rahmat-Nya*_
Kemudian RasuLuLLoh ﷺ berijtihad dengan amal-amal baik hingga bengkak kedua telapak kaki beliau karena lamanya berdiri untuk sholat.
_*Jadi, jangan bangga dengan amal-amal kebaikan yang dilakukan, bisa jadi amal-amal itu tertolak. Oleh karena itu di fase pertama pada sepuluh hari pertama bulan Ramadhan kita mengharap agar اَللّهُ ﷻ memberikan Rahmat-Nya kepada kita*_
والله اعلم بالصواب
Drs Ibnu Hajar M.Si
Alumni Pondok Pesantren Tebuireng 1980
Pondok Aren
Ahad, 02 Maret 2025
02 Ramadhan 1446 H
