As-Sunnah adalah metode RasuLuLLoh ﷺ. Sedangkan Al-Jamaah adalah jama’ah kaum Muslimin dan para sahabat yang mengikutinya sampai Hari Kiamat.karena jejak mereka adalah petunjuk dan memusuhi mereka adalah kesesatan.
Suatu saat RasuLuLLoh ﷺ berpesan kepada para sahabat, beliau bersabda :
“_*Aku pesankan agar kalian selalu mendengar dan taat. Sesungguhnya, barang siapa yang hidup sepeninggalku, niscaya mereka akan banyak menyaksikan perselisihan. Hendaknya kalian berpegang pada sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang diberi petunjuk sesudah kematianku. Peganglah sunnah itu dan gigitlah dengan gerahammu. Hati-hatilah kalian dengan perkara yang diada-adakan. Sesungguhnya perkara yang diada-adakan adalah sesat*_”. (HR. Tirmidzi).
Sungguh indah apa yang diucapkan oleh Ibnu Mas’ud, bahwa : “_*Barangsiapa yang hendak berguru, bergurulah kalian dari mereka yang telah mati (dengan membaca karya-karyanya). Karena orang yang masih hidup, belum selamat dari bencana. Mereka itulah para Sahabat RasuLuLLoh ﷺ kaum teladan ummat ini. Mereka adalah orang yang paling baik hatinya dan paling dalam ilmunya. Mereka adalah kaum terpilih menjadi Sahabat RasuLuLLoh ﷺ dalam menegakkan agama-Nya.. Kenalilah akhlak mereka, ikutilah jejak mereka, dan co contohlah dari diri mereka semuanya. Sesungguhnya mereka berada di atas petunjuk yang lurus.”.
“Dari definisi tentang arti As-Sunnah dan Al-Jamaah seperti di atas, jelaslah bahwa jika ada orang yang hanya berpegang pada Al-Qur’an dan As-Sunnah saja tanpa mengikuti para Sahabat
RasuLuLLoh ﷺ yang terpilih jelas bukan termasuk katagori Ahlussunnah wal Jamaah”
والله اعلم بالصواب
Drs Ibnu HajarM.Si
(Alumni Pondok pesantren Tebuireng 1980)
Pondok Aren
Rabu, 20 Nov 2024
18 Jumadil Awal 1446