Membaca Al-Qur’an merupakan ibadah sunnah yang tidak terikat dengan waktu dan tempat. Maka, boleh saja membaca Al-Qur’an dimana saja dan kapan saja, selama membacanya tidak di tempat-tempat yang kotor, seperti WC.
Dengan demikian, mendo’akan bersama dengan membaca Surat Yasin, dzikir dan tahlil bagi orang yang terkena mushibah dengan meninggalnya salah seorang kerabat adalah amalan sunnah yang termasuk cabang _furu_, bukan amalan _ushul_ yang bersifat wajib.
Yang dilarang ulama adalah berkumpul ramai-ramai di rumah ahli mushibah dengan membebani mereka beban yang berat, padahal ahli mushibah termasuk orang-orang yang miskin dan susah dan terpaksa berhutang ke sana kemari.
_*Jika ada yang mengatakan bahwa mendo’akan mayit hanya boleh dilakukan dalam sholat jenazah saja dengan do’a yang diajarkan oleh RasuLuLLoh ﷺ, sedangkan do’a di luar sholat tidak mau melaksanakannya. Padahal RasuLuLLoh ﷺ telah mengajarkan kepada kita Do’a Ma’tsurot untuk kita amalkan*. Artinya bahwa do’a apapun dan kapanpun untuk mayyit sangat dianjurkan..
والله اعلم بالصواب.
Penulis : ‘Drs. Ibnu Hajar, M.Si_ (Alumni Pondok Pesantren Tebuireng 1980 Tinggal Di Pondok Areng Tangerang)