Jakarta – Anggota Unit Samapta Kepolisian Sektor Pasar Rebo Polres Metro Jakarta Timur melaksanakan kegiatan mitigasi di SMK PGRI 28 Jakarta yang terletak di Jl. Raya Condet, Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada (26-08-2024).
Kegiatan mitigasi ini bertujuan untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya tawuran antar siswa, sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekolah.
Kegiatan itu dipimpin oleh Aiptu Imron dan didampingi Bripka Jarwono. Dalam upaya menjaga lingkungan sekolah dari potensi gangguan keamanan, Unit Samapta Polsek Pasar Rebo memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya menjaga ketertiban dan menghindari tindakan kekerasan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Kapolsek Pasar Rebo, Kompol Haris Akhmat Basuki, SH, SIK, MH, menyatakan, “Kegiatan mitigasi ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif di wilayah hukum Polres Metro Jakarta Timur, khususnya di kalangan pelajar. Kami berupaya memberikan edukasi kepada siswa agar mereka dapat memahami pentingnya menjaga kedamaian di lingkungan sekolah dan menghindari perbuatan yang bisa mengarah pada tawuran.”
Giat mitigasi di SMK PGRI 28 Jakarta ini dilakukan dengan pendekatan yang humanis, di mana anggota kepolisian berdialog langsung dengan para siswa, memberikan pengarahan serta himbauan untuk menjaga hubungan yang harmonis antar sesama pelajar.
“Kami ingin siswa merasa bahwa polisi bukanlah sosok yang menakutkan, melainkan mitra yang siap membantu mereka dalam menjaga keamanan dan ketertiban di sekolah,” ujar Aiptu Imron.
Menurut *Bripka Jarwono*, salah satu petugas yang terlibat, keberadaan polisi di lingkungan sekolah juga bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi siswa dan tenaga pendidik. “Kami berharap dengan adanya kegiatan seperti ini, siswa akan lebih berhati-hati dalam bertindak dan lebih mengedepankan penyelesaian masalah secara damai,” tambahnya.
Hasil dari giat mitigasi ini menunjukkan bahwa situasi di SMK PGRI 28 Jakarta tetap terkendali dan kondusif. Tidak ada indikasi atau potensi konflik yang terlihat selama kegiatan berlangsung. Kegiatan ini diharapkan dapat terus dilakukan secara rutin untuk menjaga keamanan di lingkungan sekolah.(Redaksi swanara)
