7 Terduga Pelaku Penganiayaan Diamankan Tim Ops Walet Sat Reskrim Polres Buton Utara

Buton Utara- Tim Ops Walet Sat Reskrim Polres Buton Utara mengamankan tujuh terduga pelaku yang melakukan penganiayaan di Desa Jampaka Kecamatan Kulisusu Kabupaten Buton Utara, pada Selasa (3/1/2023) lalu.

Saat ini ketujuh terduga pelaku telah diamankan di Mapolres Buton Utara untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Untuk sementara pelaku sudah diamankan sebanyak tujuh orang. Tujuh orang ini masih terduga pelaku,” sebut Kasi Humas Polres Buton Utara Ipda Riantho Sarira, S.H. Senin (16/1/2023) pagi.

Ipda Riantho mengatakan, peran dari ketujuh terduga pelaku tersebut dalam penganiayaan masih diselidiki. Penganiayaan tersebut dilakukan terhadap korban bernama Rifal (20), yang merupakan warga Desa Kadacua, Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara.

Menurut keterangan korban bahwa tidak ada alat yang digunakan oleh ketujuh terduga pelaku saat terjadi penganiayaan terhadap dirinya. Namun hal itu mengakibatkan korban mengalami luka pada tangan bagian kiri, luka gores pada dada sebelah kiri, mata memar bagian kanan, dan bengkak pada kepala bagian belakang.

Adapun ketujuh terduga pelaku dalam penganiayaan tersebut yakni, dengan inisial AW (22), Y (25), MY (18), Y (24), R (27), D (19), dan A (27), masing-masing warga Desa Jampaka, Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara.

“Masing-masing terduga pelaku masih didalami keterlibatannya,” ujar Kasi Humas.

Terkait dengan peristiwa penganiayaan, Ipda Riantho menyebut kejadian tersebut terjadi pada hari Selasa tanggal 3 Januari 2023 sekitar pukul 24.30 wita.

“Berdasarkan keterangan korban, saat itu dia melihat temanya lagi berdebat dengan orang yang sebelumnya dia belum ketahui identitasnya, kemudian dia pergi melerai, namun tiba-tiba dia dipukuli dari arah belakang tepat mengenai kepalanya bagian belakang, setelah itu dia membalik kebelakang, dan melihat banyak orang mendekatinya dan langsung memukuli dia secara bersama-sama, sehingga dia terjatuh dengan posisi telungkup namun dia tetap dipukuli berulang kali secara bersam-sama oleh para pelaku sampai dia dapat kesempatan untuk melarikan diri dengan mengendarai sepeda motornya.” jelasnya.
(redaksi Swanara)