2 Kasus Diduga Keracunan Makanan Terjadi di Bantul, Ini Tips Langkah Penanganan Awal Keracunan

Jeffry-1.jpg

Bantul – Sebanyak 64 siswa sekolah dasar (SD) di Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta diduga mengalami keracunan makanan.

Mereka keracunan saat makan makanan siang dari pemberian pihak sekolah.

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan, awalnya pada Selasa (10/9/2024) sekira pukul 11.30-12.00 WIB, sejumlah siswa sedang melaksanakan makan siang bersama yang telah disediakan oleh pihak sekolah.

“Makan siang itu berupa nasi, sayur lodeh, dan nugget ayam,” ucap Jeffry, Kamis (12/9/2024).

Kemudian sekira pukul 13.00-14.00 WIB ketika siswa dari berbagai kelas dari kelas 1-6 SD melaksanakan proses pembelajaran mengaji, tiba-tiba satu persatu sampai sekitar 10 anak mengeluh sakit perut disertai dengan mual, pusing dan muntah.

“Atas kejadian tersebut pihak Sekolah menghubungi Puskesmas Bantul 2 serta Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul pada Rabu (11/9/2024) pukul 12.30 WIB,” terangnya.

Kasus diduga keracunan makanan juga terjadi di Patalan, Kapanewon Jetis, Bantul. Puluhan orang diduga mengalami keracunan makanan usai menyantap nasi kotak di acara penetapan rintisan desa budaya di Patalan, Kapanewon Jetis, Bantul.

Jeffry mengatakan kejadian bermula saat perangkat Kalurahan Patalan, Agus Dasa Ratnaka menerima laporan dari Dukuh Gelangan, Patalan, pukul 10.00 WIB. Laporan itu terkait beberapa warganya mengalami gejala keracunan makanan.

“Saksi mendapat laporan 9 warga Gelangan diduga keracunan makanan usai memakan nasi kotak pasca kegiatan penetapan rintisan desa budaya di Kalurahan Patalan,” ujar Jeffry.

Saat ini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Sementara itu, Kasidokkes Polres Bantul, Ida Wahyuningsih mengatakan, keracunan makanan bukanlah kondisi yang dapat disepelekan.

“Ada cara mengatasi keracunan makanan yang perlu diketahui. Hal ini penting untuk diperhatikan, karena kondisi tersebut dapat berbahaya bila tidak segera mendapatkan penanganan,” kata Ida.

Menurutnya, makanan atau minuman yang tidak diolah atau disimpan secara higienis rentan terkontaminasi oleh kuman.

“Saat hal ini terjadi, kuman tersebut bisa menghasilkan zat beracun dan bila dikonsumsi, bisa memicu keracunan makanan,” imbuh dia.

Ida menjelaskan, gejala keracunan makanan dapat berupa mual, muntah, diare, lemas, demam, dan perut melilit.

“Gejala-gejala ini dapat muncul dalam waktu beberapa jam hingga beberapa hari setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi kuman,” jelasnya.

Untuk mengatasi keracunan makanan, ada beberapa langkah penanganan awal yang dapat Anda lakukan, yaitu:

1. Cukupi kebutuhan cairan tubuh

Diare dan muntah akibat keracunan makanan dapat membuat tubuh kehilangan banyak cairan. Maka perlu mengembalikan cairan yang hilang ini dengan memperbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi.

2. Konsumsi makanan yang tepat

Saat gejala baru muncul, disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan apa pun terlebih dahulu selama beberapa jam.

Setelah merasa lebih nyaman, cobalah konsumsi makanan yang mudah dicerna, yaitu makanan rendah lemak, rendah serat, dan tanpa banyak tambahan bumbu. Beberapa contoh makanan ini adalah bubur, kentang, pisang, dan madu.

Sebaiknya menghindari makanan pedas dan berminyak serta makanan dan minuman yang asam karena dapat memperparah gejala. Selain itu, hindari juga konsumsi minuman yang mengandung alkohol, kafein, atau susu.

3. Hindari penggunaan obat-obatan tanpa resep dokter

Diare dan muntah selama keracunan makanan adalah proses alami tubuh untuk membersihkan saluran cerna dari racun serta bakteri, virus, dan parasit berbahaya.

Oleh karena itu, sebaiknya hindari penggunaan obat diare, seperti loperamide, saat awal Anda mengalami keracunan makanan. Minum obat diare justru bisa memperpanjang gejala keracunan.

4. Konsumsi air jahe

Untuk meredakan mual dan rasa tidak nyaman di perut, cobalah minum air jahe. Minuman jahe dikenal memiliki efek menenangkan bagi saluran cerna.

Selain jahe, keracunan makanan juga bisa ditangani dengan mengonsumsi asupan yang mengandung probiotik, seperti yoghurt, yang dapat menyehatkan kembali saluran cerna. Meski begitu, yoghurt lebih baik dikonsumsi saat kondisi tubuh sudah mulai pulih.

5. Penuhi waktu istirahat

Saat mengalami keracunan makanan, perbanyaklah istirahat agar daya tahan tubuh dapat bekerja optimal untuk melawan kuman penyebab keracunan. Selain itu, gejala keracunan makanan juga dapat membuat tubuh terasa lemas. Oleh karena itu, diperlukan istirahat yang cukup untuk mengembalikan energi.

“Gejala keracunan makanan umumnya akan mereda dalam beberapa hari hingga 1 minggu. Segeralah ke dokter bila gejala keracunan makanan tidak kunjung membaik,” tutupnya.

Sumber Humas Polres Bantul
Reporter Hidayat

scroll to top